Oleh
Ibnu Mukhtar
Segala
puji hanyalah milik Alloh. Tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar kecuali
Dia semata yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya seluruh kerajaan dan
pujian. Dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu.
Sholawat dan salam untuk Rosululloh, istri-istri
dan keluarganya, para sahabatnya dan seluruh umatnya yang setia kepada Islam
dan sunnahnya sampai akhir zaman. Amma ba’du !
Hakikat Natal
Saudaraku seislam yang saya muliakan, sebelum
kita membahas dampak buruk mengucapkan selamat Natal bagi seorang muslim maka
sudah semestinya kita memahami hakikat Natal dalam keyakinan orang-orang
Nasrani/kristen itu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua Cetakan
keempat tahun 1995 halaman 684 disebutkan tentang arti Natal sebagai
berikut : 1. Mengenai kelahiran seseorang ; 2. Mengenai kelahiran Isa
Almasih (Yesus Kristus). Adapun Hari
Natal didefinisikan : Hari raya untuk memperingati kelahiran Isa Almasih
(tanggal 25 Desember tiap tahun).
Adapun
orang-orang Nasrani/Kristen meyakini bahwa Yesus itu : Dia adalah Anak Allah
yang suci, sepenuhnya menjadi Anak Manusia, supaya kita anak manusia dapat
menjadi anak Allah.
Malah
mereka pun meyakini Yesus itu sebagai Tuhan
>>Dalam
Injil Lukas 2:11 para malaikat memberitakan: "Hari ini telah lahir bagimu
Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota
Daud."<<
Dari
penjelasan ringkas di atas nyatalah bahwa Natal
dalam keyakinan Nasrani/kristen itu adalah hari lahirnya anak Tuhan bahkan Tuhan mereka sendiri.
Ibnu
Mukhtar (penulis) berkata : ini adalah kedustaan yang sangat besar, Maha Suci
Alloh dari apa yang mereka sifatkan dan persekutukan. Ya Alloh persaksikanlah
bahwa aku berlepas diri dari mereka dan apa yang mereka sembah selain Engkau.
Sungguh orang-orang kafir itu tidak akan pernah beruntung
Dampak buruk bagi muslim yang mengucapkan selamat hari Natal.
Saudaraku
seislam yang saya muliakan, mungkin ada yang akan mengatakan, ‘masa mengucapkan
selamat natal saja tidak boleh, bukankan kita sama-sama hamba Alloh dan
merupakan anak cucu adam yang pada hakikatnya bersaudara?”
Atau
mungkin juga ada yang mengatakan, ‘orang yang melarang mengucapkan selamat
natal itu adalah golongan Islam yang radikal, fundamentalis dan ekstremis yang
sering membuat umat tidak damai.’ Dan berbagai ungkapan keji lainnya.
Tidakkah
mereka yang berkata seperti di atas takut dengan apa yang disabdakan Rosululloh
shollallohu ‘alaihi wa sallam berikut :
Dari
Abu Huroiroh ~rodhiyallohu ‘anhu~, sesungguhnya ia mendengar Nabi ~shollallohu
‘alaihi wa sallam~ bersabda :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ
مَا يَتَبَيَّنُ مَا فِيهَا يَهْوِى بِهَا فِى النَّارِ أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ
وَالْمَغْرِبِ
“Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan suatu ucapan tanpa
memikirkannya terlebih dahulu maka karena ucapannya itu ia terpeleset masuk ke
neraka yang lebih jauh daripada apa
yang membentang antara timur dan barat.”
[HSR. Muslim no. 7673]
Saudaraku
seislam yang saya muliakan, ketahuilah mengucapkan selamat hari natal kepada
orang-orang Nasrani/kristen atau ucapan selamat lainnya atas hari raya
orang-orang kafir merupakan perkara
ringan di lisan tapi mendatangkan banyak bahaya di sisi Alloh Robbul
‘Aalamien. Di antaranya sebagai berikut
:
Pertama, menjauhkan
diri dari keridhoan Alloh Subhaanahu wa Ta’aala.
Saudaraku,
bagaimana mungkin seorang muslim yang beriman hanya Alloh Subhaanahu wa Ta’aala
sajalah yang berhak untuk diibadahi dengan sebenarnya dan tidak ada sekutu
bagi-Nya, dan beriman bahwa Muhammad itu
adalah Nabi dan Rosul-Nya dan Isa bin Maryam adalah Nabi dan Rosul-Nya bukan
anak Alloh atau ilah selain-Nya mau berlapang dada dan ridho dengan
orang-orang yang telah dikafirkan Alloh dan Rosul-Nya dengan firman-Nya :
“Sesungguhnya
telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Alloh ialah Al
Masih putera Maryam", padahal Al Masih sendiri berkata: "Hai Bani Isroil, sembahlah
Alloh Robb-ku dan Robb-mu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan
sesuatu dengan Alloh, maka pasti Alloh
mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi
orang-orang zalim itu seorang penolongpun”
[QS. Al Maidah ayat 72]
Bagaimana
bisa seorang muslim yang beriman hanya Alloh Subhaanahu wa Ta’aala sajalah yang
berhak untuk diibadahi dengan sebenarnya
dan tidak ada sekutu bagi-Nya, dan
beriman bahwa Muhammad itu adalah Nabi dan Rosul-Nya dan Isa bin Maryam
adalah Nabi dan Rosul-Nya bukan anak Alloh atau ilah selain-Nya mau bersimpati
dengan hari raya dan syi’ar-syi’ar
mereka?
Bukankah
Alloh Subhaanahu wa Ta’aala telah mengingatkan hamba-hamba-Nya dengan
firman-Nya :
“Jika
kamu kafir maka sesungguhnya Alloh tidak memerlukan imanmu dan Dia tidak meridhoi kekafiran bagi
hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhoi bagimu kesyukuranmu
itu; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian
kepada Robb-mulah kembalimu lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam dadamu.
[QS. Az Zumar ; 39 : 7]
Kedua,
mengundang kemurkaan Alloh dan penghapusan amal.
Saudaraku
seislam yang saya muliakan, perhatikanlah hakikat Natal dalam keyakinan orang-orang Nasrani/Kristen
itu. Bukankah apa yang mereka yakini itu mengundang kemurkaan Alloh? Bukankah
apa yang mereka ucapkan itu mengundang kemarahan Alloh?
Maka
seorang muslim yang mengucapkan ucapan Natal
kepada orang-orang Nasrani/Kristen itu termasuk orang yang difirmankan Alloh
berikut :
“Yang
demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan
kemurkaan Alloh dan karena mereka membenci keridhoan-Nya, sebab itu Alloh menghapus amal-amal mereka.” [QS. Muhammad ; 47 : 28].
Ketiga, menentang
Rosululloh ~shollallohu ‘alaihi wa sallam~ dan tidak mengikuti cara ber-Islamnya
para sahabat beliau.
Saudaraku
seislam yang saya hormat, tidak pernah kita dapatkan dari Sunnah Rosululloh ~shollallohu
‘alaihi wa sallam~ dan amalan para sahabat beliau yang mencontohkan untuk
mengucapkan selamat kepada orang-orang kafir yang sedang merayakan hari rayanya
atau mengagungkan syi’ar-syi’arnya seperti mengucapakan selamat natal atau
lainnya. Jika itu adalah perkara yang boleh, baik dan bermanfaat niscaya
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya akan memberikan
contoh bagi kita semua. Anggapan sebagian orang bahwa mengucapkan selamat
natal kepada orang-orang nasrani sebagai ciri Islam rohmatan lil ‘aalamien
adalah kesalahan dan kebohongan atas
nama Alloh Subhaanahu wa Ta’aala yang nyata. Bahkan pada
hakikatnya mereka adalah para penentang Rosululloh ~shollallohu ‘alaihi wa
sallam~ dimana Alloh Subhaanahu wa Ta’aala telah berfirman untuk orang-orang
seperti itu :
Dan
barangsiapa yang menentang Rosul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti
jalan yang bukan jalan orang-orang mu'min, Kami biarkan ia leluasa terhadap
kesesatan yang telah dikuasainya itu dan
Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.”
[ QS. An Nisaa’ ; 4 : 115]
Saudaraku seislam yang saya cintai,
sebenarnya masih banyak lagi perkara yang berbahaya jika kita ikut andil dalam
hari raya orang-orang kafir itu meskipun hanya sekedar memberikan
ucapan Selamat Natal atau yang semisal itu. Oleh karena itu janganlah kita mengganggap remeh atau sepele persoalan
ini. Takutlah kepada Alloh Subhaanahu wa Ta’aala dan pegang teguhlah agama-Nya.
Ingatlah keselamatan itu bukanlah dengan cara mencari ridhonya orang-orang
kafir itu. Melainkan dengan menjadikan ridho Alloh sebagai puncak tujuan hidup,
menjadi muslim dan beramal sebagaimana diajarkan Islam kepada kita.
Katakanlah kepada orang-orang kafir
itu:
"Apakah
kamu mau masuk Islam". Jika
mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika
mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan Dan Alloh Maha
Melihat akan hamba-hamba-Nya. QS. Ali ‘Imron ; 3 : 20
Demikian dapat disampaikan.
Wa shollallohu wa sallama ‘alaa
Nabiyyinaa Muhammad
------
Ditulis di Jum’at pagi 10 Shofar 1435 H /
13 Desember 2013 M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar