Kamis, 19 Desember 2013

Agar Alloh Melunasi Hutang Kita



Oleh Ibnu Mukhtar

Segala puji bagi Alloh pujian yang banyak, baik dan mengandung keberkahan di dalamnya. Sholawat dan salam untuk Rosululloh, istri-istri dan keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh umatnya yang setia kepada Islam dan sunnahnya sampai akhir zaman.

Saudaraku, sekecil apa pun hutang kita, ia wajib untuk dilunasi. Ia tidak boleh diremehkan pelunasannya apalagi kita malah sengaja untuk tidak mau membayarnya. Sungguh dalam berhutang itu terdapat banyak bahaya sebagaimana sabda Nabi kita berikut :


عَنْ عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ يَقُولُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا تُخِيفُوا أَنْفُسَكُمْ بَعْدَ أَمْنِهَا قَالُوا وَمَا ذَاكَ  يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الدَّيْنُ

Dari Uqbah bin Amir ~rodhiyallohu ‘anhu~ berkata, "Rosululloh ~shollallohu ‘alaihi wa sallam~ bersabda: "Janganlah kalian membahayakan diri kalian sendiri setelah adanya rasa aman."  Para sahabat bertanya, "Apakah itu wahai Rosululloh?" beliau menjawab: "Yaitu dengan hutang." HR. Ahmad ~rohimahulloh~ dalam musnadnya no. 16682 dihasankan syaikh al-Albani ~rohimahulloh~ dalam ash-Shohihah no. 2420

Bahaya Hutang

Pertama, mendatangkan kemunafikan.

عَنْ عُرْوَةَ، أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، أَخْبَرَتْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَدْعُو فِي الصَّلاَةِ وَيَقُولُ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ المَأْثَمِ وَالمَغْرَمِ، فَقَالَ لَهُ قَائِلٌ: مَا أَكْثَرَ مَا تَسْتَعِيذُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مِنَ المَغْرَمِ؟ قَالَ: إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ، وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ

Dari ‘Aisyah ~rodhiyallohu ‘anha~ bahwasanya Rosululloh ~shollallohu ‘alaihi wa sallam~ berdoa di dalam sholatnya :

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ المَأْثَمِ وَالمَغْرَمِ

Allohumma innii a’uudzu bika minal ma’tsam wal maghrom

Ya Alloh sesungguhnya aku belindung kepada-Mu dari dosa dan lilitan hutang.

Maka beliau ditanya, ‘Alangkah seringnya engkau memohon perlindungan dari lilitan hutang.’

Beliau bersabda : ‘Sesungguhnya orang itu jika terlilit hutang lalu berbicara maka ia berdusta dan apabila berjanji maka ia tak menepati janjinya.’ [HSR. Al Bukhori ~rohimahulloh~ dalam Shohihnya no. 2397]

Kedua, termasuk kezholiman, apabila seorang mampu membayar hutang namun ia menundanya.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَطْلُ الغَنِيِّ ظُلْمٌ، فَإِذَا أُتْبِعَ أَحَدُكُمْ عَلَى مَلِيٍّ فَلْيَتْبَعْ

Dari Abu Huroiroh ~rodhiyallohu ‘anhu~ bahwasanya Rosululloh ~shollallohu ‘alaihi wa sallam~ bersabda : ‘Menunda-nunda pembayaran hutang bagi orang yang mampu adalah sebuah kezholiman. Apabila seorang di antara kamu dialihkan pembayaran utangnya kepada orang yang mampu membayarnya maka terimalah.’ [HSR. Al Bukhori ~rohimahulloh~ dalam shohihnya no. 2287]

Ketiga, tercatat di sisi Alloh sebagai Pencuri.

Dari Shuhaib bin al-Khoir ~rodhiyallohu ‘anhu~, dari   Rosululloh ~shollallohu ‘alaihi wa sallam~ bahwasanya beliau bersabda :

أَيُّمَا رَجُلٍ تَدَيَّنَ دَيْنًا ، وَهُوَ مُجْمِعٌ أَنْ لاَ يُوَفِّيَهُ إِيَّاهُ ، لَقِيَ اللَّهَ سَارِقًا.

Siapa saja orang berhutang sedangkan ia berniat tidak melunasi hutangnya maka ia bertemu Alloh sebagai seorang pencuri.’ [HR. Ibnu Majah ~rohimahulloh~ dalam sunannya no. 2410 dinilai Hasan lighoirihi oleh Syaikh Al Albani ~rohimahulloh~ dalam Shohihut Targhiib no. 1802

Keempat, penghalang masuk surga

Dari Muhammad bin Jahsy ~rodhiyallohu ‘anhu~, dia berkata; "Kami pernah duduk-duduk bersama Rosululloh ~shollallohu ‘alaihi wa sallam~ kemudian beliau mendongakkan kepala beliau ke langit kemudian beliau meletakkan telapak tangan beliau pada kening beliau kemudian bersabda: "Subhanalloh, betapa dasyat ( berat ) ancaman yang telah diturunkan?"  Kami diam dan terkejut. Kemudian setelah besok harinya saya bertanya kepada beliau; "Wahai Rosululloh!, Ancaman berat apa yang telah diturunkan? Beliau bersabda:

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ رَجُلًا قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ أُحْيِيَ ثُمَّ قُتِلَ ثُمَّ أُحْيِيَ ثُمَّ قُتِلَ وَعَلَيْهِ دَيْنٌ مَا دَخَلَ الْجَنَّةَ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ دَيْنُهُ

"Demi Alloh yang jiwaku ada di tanganNya, seandainya seseorang terbunuh di jalan Alloh, kemudian dihidupkan, kemudian terbunuh, kemudian dihidupkan, kemudian terbunuh dan ia memiliki tanggungan hutang maka ia tidak akan masuk surga hingga terbayarkan hutangnya. [HR. An Nasaa-ie ~rohimahulloh~ no. 4605 dihasankan oleh Syaikh al-Albani ~rohimahulloh~ dalam Shohihul Jaami’ no. 3600]

Meskipun demikian berhutang tidaklah dilarang jika yang bersangkutan memiliki kesanggupan untuk melunasi hutangnya. Oleh karena itu berusahalah jangan sampai kita berhutang, Dan kalau pun terpaksa harus berhutang,  janganlah sampai kita termasuk orang yang meremehkan pelunasan hutang kepada pemiliknya apalagi malah menjadi orang yang tidak mau membayar hutang.

Agar Alloh Melunasi Hutang-hutang kita

Saudaraku, berikut berbagai perkara yang semestinya dilakukan orang yang mempunyai hutang agar Alloh melunasi hutangnya.

Pertama, menanamkan niyat yang kuat untuk melunasi hutang disertai kesungguhan dalam mengupayakan pelunasannya.

Dari Maimunah ~rodhiyallohu ‘anha~, aku mendengar Rosululloh ~shollallohu ‘alaihi wa sallam~ bersabda :

مَا مِنْ أحدٍ يَدَّانُ دَيْنًا ـ يَعْلَمُ اللَّهُ أَنَّهُ يُرِيدُ قضاءَهُ ـ  إِلَّا أدَّاهُ اللَّهُ عَنْهُ فِي الدنيا

“Tidaklah seseorang berhutang yang Alloh mengetahui bahwasanya ia berniyat untuk melunasinya melainkan Alloh akan melunasinya di dunia.”

[HR. Ibnu Majah, An Nasaa-ie dan lainnya. Dishohihkan oleh Syaikh Al Albani ~rohimahulloh~ dalam Shohiihul Jaami’  no. 5677]

Kedua, berdo’a dengan penuh harap dan kesungguhan.

عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : إِذَا تَمَنَّى أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَكْثِرْ، فَإِنَّمَا يَسْأَلُ رَبَّهُ عَزَّ وَجَلَّ

Dari ‘Aisyah ~rodhiyallohu ‘anha~, ia berkata : Rosululloh ~shollallohu ‘alaihi wa sallam~ bersabda : Apabila salah seorang di antara kamu menginginkan sesuatu maka perbanyaklah berdoa kepada-Nya.  Karena sesungguhnya ia memohon kepada Robb-nya  (yang pasti mengabulkan doa hamba-hambaNya).

[Hadits Shohih, dishohihkan oleh Syaikh Al Albani ~rohimahulloh~ dalam Ash-Shohiehah no. 1266

Dari Ali bin Abi Tholib ~rodhiyallohu ‘anhu~ :

أَنَّ مُكَاتَبًا جَاءَهُ فَقَالَ : إِنِّي قَدْ عَجَزْتُ عَنْ مُكَاتَبَتِي فَأَعِنِّي ، قَالَ : أَلاَ أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ عَلَّمَنِيهِنَّ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ كَانَ عَلَيْكَ مِثْلُ جَبَلِ صَبِيْرٍ دَيْنًا أَدَّاهُ اللَّهُ عَنْكَ ، قَالَ : قُلْ : اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ ، وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

“Ada seorang budak mukatab datang kepadanya seraya berkata, ‘Sungguh saya sudah tidak mampu  untuk meneruskan kesepakatan saya ini (yakni membayar tebusan untuk pembebasan dirinya dari perbudakan) maka bantulah saya.’ Maka beliau berkata, ‘Maukah aku ajarkan kepadamu beberapa kalimat yang pernah diajarkan Rosululloh ّ~shollallohu ‘alaihi wa sallam~ kepadaku, sekalipun kamu memiliki hutang sebesar gunung Shobir, niscaya Alloh akan melunasi hutangmu. Ucapkanlah kalimat berikut :

اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ ، وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

Alloohummak-finii bihalaalika ‘an haroomik(a), wa aghninii bifadhlika ‘amman siwaak(a)

Ya Alloh cukupilah aku dengan   apa yang Engkau halalkan hingga aku tak membutuhkan apa yang Engkau haromkan. Dan cukupilah aku dengan karunia-Mu hingga aku  tidak membutuhkan selain-Mu.’” 

[HR. Tirmidzi ~rohimahulloh~ dalam sunannya  no. 3563, dinilai hasan oleh Syaikh Al Albani ~rohimahulloh~ dalam Shohiihut Targhiib wat Tarhiib no. 1802]

Ketiga, memperbaiki kualitas ketakwaan.

Saudaraku mari perbaiki kualitas ketakwaan kita kepada Alloh ‘Azza wa Jalla. Semakin bagus kondisi takwa kita kepada Alloh, maka apa-apa yang Alloh janjikan bagi hamba-hambaNya yang bertakwa  itu akan kita dapatkan.

“..Barangsiapa bertakwa kepada Alloh niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar...”

“Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya...”

“...Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Alloh, niscaya Alloh menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.”

[QS. Ath-Tholaq (65) ayat 2 – 4]

Saudararaku seislam yang saya muliakan, inilah di antara upaya agar Alloh melunasi hutang yang menjerat kita. Bisa jadi hutang kita lunas karena Alloh memberikan rizki dari arah yang tidak kita sangka-sangka sehingga ia mencukupi untuk membayar hutang kita, dan bisa jadi karena Alloh memberi tawfiq/petunjuk kepada orang yang memberikan hutang kepada kita untuk membebaskan hutang  tersebut dari kita. Sungguh Alloh Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Dan Dia Maha Dekat lagi Mengabulkan do’a hamba-hambaNya.  Semoga catatan ringan ini bermanfaat untuk kita semua, aamiin.

Wa shollallohu wa sallama ‘alaa Nabiyyinaa Muhammad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar