Selasa, 10 Desember 2013

“…Maka ia seperti Mujahid di jalan Alloh.”




Oleh Ibnu Mukhtar

Segala puji hanyalah milik Alloh Ta’aala. Sholawat dan salam untuk Rosululloh, istri-istri dan keluarganya, para sahabatnya dan umatnya yang selalu setia kepada Islam dan sunnahnya sampai akhir zaman.

Amma ba’du!

Saudaraku seislam yang saya muliakan, semoga Alloh memberikan kepada kita kefahaman dan manfaat dari salah satu hadits Nabi kita berikut :


عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ-رضي الله عنه- قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ  مَنْ جَاءَ مَسْجِدِى هَذَا لَمْ يَأْتِهِ إِلاَّ لِخَيْرٍ يَتَعَلَّمُهُ أَوْ يُعَلِّمُهُ فَهُوَ بِمَنْزِلَةِ الْمُجَاهِدِ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَمَنْ جَاءَ لِغَيْرِ ذَلِكَ فَهُوَ بِمَنْزِلَةِ الرَّجُلِ يَنْظُرُ إِلَى مَتَاعِ غَيْرِهِ

Dari Abu Huroiroh -rodhiyallohu ‘anhu-, ia berkata : Aku mendengar Rosululloh -shollallohu ‘alaihi wa sallam- bersabda : “Barangsiapa yang mendatangi masjidku ini (yakni Masjid Nabawi), dia tidak datang melainkan untuk belajar kebaikan atau mengajarkannya maka ia seperti Mujahid di jalan Alloh. Dan barangsiapa yang datang untuk selain itu maka dia seperti orang yang melihat harta orang lain.”

HR. Ibnu Majah –rohimahulloh- dalam sunannya no. 32. Dishohiehkan Syaikh Al Albani –rohimahulloh- dalam kitab Shohiehut Targhieb wat Tarhieb no. 87

Saudaraku seislam yang saya muliakan, jika kita merenungi hadits tersebut niscaya kita akan mendapatkan banyak pelajaran berharga yang bermanfaat untuk kehidupan kita. Di antaranya adalah :

Pertama, menunjukkan disyari’atkannya niyat yang benar dan keutamaannya dalam melakukan suatu amalan. Hal ini ditunjukkan oleh sabda Nabi kita, ‘Barangsiapa yang mendatangi masjidku ini (yakni Masjid Nabawi), dia tidak datang melainkan untuk belajar kebaikan atau mengajarkannya…’

Kedua, menunjukkan keutamaan Masjid Nabawi di Madinah Saudi Arabia. Selain untuk Sholat, ia juga menjadi tempat tujuan belajar dan mengajarkan ilmu yang bermanfaat.

Ketiga, keutamaan muslim yang belajar dan mengajarkan ilmu yang bermanfaat.

Keempat, kedudukan yang mulia bagi muslim yang belajar dan mengajarkan ilmu yang bermanfaat di Masjid Nabawi yakni laksana Mujahid di jalan Alloh (orang yang berperang di jalan Alloh).

Kelima, hadits ini menunjukkan bahwa kedudukan muslim yang belajar dan mengajar dengan selain mereka adalah tidak sama.

Keenam, hadits ini menjadi salah satu penyemangat bagi kaum muslimin untuk bisa menunaikan Haji dan Umroh, dan beribadah di Masjidil Harom dan Masjid Nabawi.

Wallohu a’lam

Demikian dapat disampaikan.

Wa shollallohu wa sallama ‘alaa Nabiyyinaa Muhammad

---

Ditulis pada hari Selasa tanggal 7 Shofar 1435 H / 10 Desember 2013 M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar