Rabu, 11 Desember 2013

Mau Masuk Surga?



Oleh Ibnu Mukhtar

Segala puji hanyalah milik Alloh. Sholawat dan salam untuk Rosululloh, istri-istri dan keluarganya, para sahabatnya dan seluruh umatnya yang setia kepada Islam dan sunnahnya sampai akhir zaman. Semoga Alloh menjadikan penulis dan pembacanya termasuk hamba-hamba Nya yang sholeh, selamat di dunia dan di akhirat kelak, aamiin.

Saudaraku seislam yang saya cintai, kalau kita ditanya, ‘Mau masuk Surga?’, maka tidak pakai mikir lagi, kita pasti menjawabnya, ‘Mauuuu!’.

‘Nah betul, kan?’


Akan tetapi, meski banyak orang yang bilang ‘mau’ saat ditanya demikian, pada kenyataannya kebanyakan mereka malah menunjukkan ‘tidak mau’ untuk masuk surga.

Saudaraku seislam yang saya muliakan, mari kita perhatikan realitas yang kita hadapi…

Rosululloh ~shollallohu ‘alaihi wa sallam~ memerintahkan umatnya untuk bertauhid dan melarang mereka dari perbuatan syirik (menyekutukan Alloh dalam beribadah kepada-Nya). Kenyataannya, betapa banyak di kalangan mereka ~kecuali yang dirahmati Alloh~ malah mempersekutukan Alloh (berbuat syirik) dan meninggalkan tauhid.

Rosululloh ~shollallohu ‘alaihi wa sallam~ memerintahkan umatnya untuk berpegang teguh dengan agama dan sunnahnya dalam semua urusan. Kenyataannya, kebanyakan mereka ~kecuali yang dirahmati Alloh~ justru menyibukkan diri dengan apa-apa yang diada-adakan orang dalam urusan agamanya padahal Islam yang dibawa Nabi kita telah Alloh nyatakan sempurna, tidak butuh penambahan, pengurangan dan perubahan. Atau kebanyakan mereka ~kecuali yang dirahmati Alloh~ malah lebih berbahagia dengan adat istiadat, budaya dan kebiasaan nenek moyang mereka daripada petunjuk Alloh dan sunnah Rosul-Nya.

Rosululloh ~shollalohu ‘alaihi wa sallam~ telah memerintahkan muslimah untuk menutup aurotnya dengan busana yang sesuai syari’at. Beliau juga melarang wanita dan pria yang bukan mahrom untuk berkholwat atau berdua-duaan layaknya seorang suami istri atau menjurus ke arah itu. Namun kenyataannya kebanyakan muslimah ~kecuali yang dirahmati Alloh~ malah mengumbar aurotnya atau berpakaian namun masih mengundang laknat Alloh, berpacaran, bahkan ada di antara mereka malah bersetubuh/hubungan badan tanpa ikatan nikah sebelumnya.

Dan masih banyak contoh dalam realitas kehidupan yang menunjukkan keengganan seseorang untuk masuk Surga meski lisannya mengatakan ‘Mau’.

Saudaraku seislam yang saya hormati, bukankah Nabi kita ~shollallohu ‘alaihi wa sallam~ telah memperingatkan adanya orang-orang dari kalangan umatnya yang enggan masuk Surga dengan sabdanya?

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ كُلُّ أُمَّتِى يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ ، إِلاَّ مَنْ أَبَى. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى قَالَ  مَنْ أَطَاعَنِى دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَمَنْ عَصَانِى فَقَدْ أَبَى

Dari Abu Huroiroh ~rodhiyallohu ‘anhu~ bahwasanya Rosululloh ~shollallohu ‘alaihi wa sallam~ bersabda : “Semua umatku akan masuk Surga kecuali yang enggan.” Para sahabat berkata : “Ya Rosululloh, siapakah yang enggan masuk Surga itu?” Beliau bersabda : “Barangsiapa yang mentaatiku, dia akan masuk Surga. Dan barangsiapa yang mendurhakaiku/tidak mentaatiku maka itulah orang yang enggan masuk Surga.” [HSR. Al Bukhori ~rohimahulloh~ dalam shohihnya no. 7280]

Lalu berita siapa lagi yang dapat kita percaya jika firman Alloh dan sunnah Rosul-Nya tidak kita perhatikan dan muliakan?

Demikian dapat disampaikan.

Wa shollallohu wa sallama ‘alaa Nabiyyinaa Muhammad

------

Rabu Siang menjelang Zhuhur, 8 Shofar 1435 H / 11 Desember 2013 M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar