Oleh Ibnu Mukhtar
Segala
puji hanyalah milik Alloh. Sholawat dan salam untuk Rosululloh, istri-istri dan
keluarganya, para sahabatnya dan seluruh umatnya yang setia kepada Islam dan
sunnahnya sampai akhir zaman. Semoga Alloh menjadikan penulis dan pembacanya
termasuk hamba-hamba Nya yang sholeh, selamat di dunia dan di akhirat kelak,
aamiin.
Saudaraku
seislam yang saya cintai, kalau kita ditanya, ‘Mau masuk Surga?’, maka tidak
pakai mikir lagi, kita pasti menjawabnya, ‘Mauuuu!’.
‘Nah
betul, kan?’
Akan
tetapi, meski banyak orang yang bilang ‘mau’ saat ditanya demikian, pada
kenyataannya kebanyakan mereka malah menunjukkan ‘tidak mau’ untuk masuk surga.
Saudaraku
seislam yang saya muliakan, mari kita perhatikan realitas yang kita hadapi…
Rosululloh
~shollallohu ‘alaihi wa sallam~ memerintahkan umatnya untuk bertauhid dan
melarang mereka dari perbuatan syirik (menyekutukan Alloh dalam beribadah
kepada-Nya). Kenyataannya, betapa banyak di kalangan mereka ~kecuali yang
dirahmati Alloh~ malah mempersekutukan Alloh (berbuat syirik) dan meninggalkan
tauhid.
Rosululloh
~shollallohu ‘alaihi wa sallam~ memerintahkan umatnya untuk berpegang teguh
dengan agama dan sunnahnya dalam semua urusan. Kenyataannya, kebanyakan mereka
~kecuali yang dirahmati Alloh~ justru menyibukkan diri dengan apa-apa yang
diada-adakan orang dalam urusan agamanya padahal Islam yang dibawa Nabi kita
telah Alloh nyatakan sempurna, tidak butuh penambahan, pengurangan dan
perubahan. Atau kebanyakan mereka ~kecuali yang dirahmati Alloh~ malah lebih
berbahagia dengan adat istiadat, budaya dan kebiasaan nenek moyang mereka
daripada petunjuk Alloh dan sunnah Rosul-Nya.
Rosululloh
~shollalohu ‘alaihi wa sallam~ telah memerintahkan muslimah untuk menutup
aurotnya dengan busana yang sesuai syari’at. Beliau juga melarang wanita dan
pria yang bukan mahrom untuk berkholwat atau berdua-duaan layaknya seorang
suami istri atau menjurus ke arah itu. Namun kenyataannya kebanyakan muslimah
~kecuali yang dirahmati Alloh~ malah mengumbar aurotnya atau berpakaian namun
masih mengundang laknat Alloh, berpacaran, bahkan ada di antara mereka malah
bersetubuh/hubungan badan tanpa ikatan nikah sebelumnya.
Dan
masih banyak contoh dalam realitas kehidupan yang menunjukkan keengganan
seseorang untuk masuk Surga meski lisannya mengatakan ‘Mau’.
Saudaraku
seislam yang saya hormati, bukankah Nabi kita ~shollallohu ‘alaihi wa sallam~
telah memperingatkan adanya orang-orang dari kalangan umatnya yang enggan masuk
Surga dengan sabdanya?
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ كُلُّ أُمَّتِى يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ ، إِلاَّ
مَنْ أَبَى. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى قَالَ مَنْ أَطَاعَنِى دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَمَنْ عَصَانِى
فَقَدْ أَبَى
Dari
Abu Huroiroh ~rodhiyallohu ‘anhu~ bahwasanya Rosululloh ~shollallohu ‘alaihi wa
sallam~ bersabda : “Semua umatku akan masuk Surga kecuali yang enggan.” Para sahabat berkata : “Ya Rosululloh, siapakah yang
enggan masuk Surga itu?” Beliau bersabda : “Barangsiapa yang mentaatiku, dia
akan masuk Surga. Dan barangsiapa yang mendurhakaiku/tidak mentaatiku maka
itulah orang yang enggan masuk Surga.” [HSR. Al Bukhori ~rohimahulloh~ dalam
shohihnya no. 7280]
Lalu
berita siapa lagi yang dapat kita percaya jika firman Alloh dan sunnah
Rosul-Nya tidak kita perhatikan dan muliakan?
Demikian dapat disampaikan.
Wa
shollallohu wa sallama ‘alaa Nabiyyinaa Muhammad
------
Rabu
Siang menjelang Zhuhur, 8 Shofar 1435 H / 11 Desember 2013 M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar