Oleh Ibnu Mukhtar
Segala puji hanyalah milik Alloh semata, sholawat
dan salam untuk Rosululloh, istri-istri dan keluarganya, para sahabat dan
umatnya yang selalu setia kepada Islam dan sunnahnya sampai akhir zaman.
Saudaraku seislam yang saya muliakan, semoga Alloh
memberikan kefahaman dan manfaat dari hadits Nabi kita berikut :
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ قَالَ كُنْتُ فِى مَجْلِسٍ
مِنْ مَجَالِسِ الأَنْصَارِ إِذْ جَاءَ أَبُو مُوسَى كَأَنَّهُ مَذْعُورٌ فَقَالَ اسْتَأْذَنْتُ
عَلَى عُمَرَ ثَلاَثًا ، فَلَمْ يُؤْذَنْ لِى فَرَجَعْتُ فَقَالَ مَا مَنَعَكَ قُلْتُ
اسْتَأْذَنْتُ ثَلاَثًا ، فَلَمْ يُؤْذَنْ لِى فَرَجَعْتُ ، وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ
- صلى الله عليه وسلم - إِذَا اسْتَأْذَنَ
أَحَدُكُمْ ثَلاَثًا فَلَمْ يُؤْذَنْ لَهُ، فَلْيَرْجِعْ . فَقَالَ وَاللَّهِ لَتُقِيمَنَّ عَلَيْهِ بِبَيِّنَةٍ.
أَمِنْكُمْ أَحَدٌ سَمِعَهُ مِنَ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - فَقَالَ أُبَىُّ
بْنُ كَعْبٍ وَاللَّهِ لاَ يَقُومُ مَعَكَ إِلاَّ أَصْغَرُ الْقَوْمِ ، فَكُنْتُ أَصْغَرَ
الْقَوْمِ ، فَقُمْتُ مَعَهُ فَأَخْبَرْتُ عُمَرَ أَنَّ النَّبِىَّ - صلى الله عليه
وسلم - قَالَ ذَلِكَ
Dari Abu Sa’id al Khudri ~rodhiyallohu ‘anhu~; “Aku
pernah berada di salah satu majelis kaum Anshor. Tiba-tiba Abu Musa datang dan
kelihatannya ia sedang ketakutan.
Ia berkata : “Aku meminta izin masuk kepada Umar
sebanyak tiga kali, namun tidak ada jawaban, maka aku pun kembali. Kemudian
Umar bertanya : ‘Apa yang menyebabkan kamu kembali?’ Aku menjawab : ‘Aku telah
meminta izin tiga kali namun tidak
diberi izin, sedangkan aku pernah mendengar Rosululloh ~shollallohu ‘alaihi wa
sallam~ bersabda : “Jika salah seorang dari kalian sudah meminta izin tiga kali
namun tidak diberi izin, maka kembalilah.” Umar berkata :
وَاللَّهِ لَتُقِيمَنَّ عَلَيْهِ بِبَيِّنَةٍ
“Demi Alloh! Kamu harus memberikan bukti atas
perkataanmu itu!”.
Maka adakah salah seorang dari kalian yang pernah
mendengar sabda Nabi ~shollallohu ‘alaihi wa sallam~ tersebut?
Ubay bin Ka’ab berkata kepada Abu Musa : “Demi
Alloh! Tidak ada yang bangkit untuk bersaksi bersamamu melainkan orang yang
paling muda.” Ubay berkata : “Ketika itu, aku adalah orang yang paling muda. Maka
aku pun bangkit dan pergi bersama Abu Musa untuk menyampaikan kepada ‘Umar
bahwa Nabi ~shollallohu ‘alaihi wa sallam~ pernah mengatakannya demikian.”
[HSR. Al Bukhori ~rohimahulloh~ dalam shohihnya no.
6245]
Saudaraku seislam yang saya cintai, perhatikanlah
sikap para sahabat Rosululloh ~shollallohu ‘alaihi wa sallam~ sebagaimana
tersebut dalam hadits di atas, lalu bandingkan dengan kebanyakan kaum muslimin
di zaman kita ini pada khususnya.
Betapa banyak orang begitu mudahnya menyandarkan
suatu perkataan, perbuataan atau lainnya kepada
Rosululloh ~shollalohu ‘alaihi wa sallam~, padahal apa yang ia sandarkan
itu bukanlah kabar yang benar atau hadits yang memenuhi syarat-syarat sahnya
sebuah periwayatan sebagaimana dikenal dalam ilmu hadits. Ketika diingatkan dan
diluruskan kesalahannya secara ilmiyyah, bukannya ia bersyukur dan memperbaiki diri, kebanyakan
mereka –kecuali yang dirahmati Alloh- malah menyombongkan diri dan semakin
keras permusuhannya dengan orang yang mengingatkannya itu. Wallohul musta’aan.
(kepada Alloh lah kita meminta pertolongan)
Demikian dapat disampaikan.
Semoga catatan ringan ini menjadi pengingat dan
penyemangat bagi penulis dan pembacanya untuk tidak sembarangan dalam
menyandarkan sesuatu kepada Rosululloh ~shollallohu ‘alaihi wa sallam~ kecuali kabar
yang benar atau hadits yang memenuhi syarat-syarat sahnya sebuah periwayatan
sebagaimana dikenal dalam ilmu hadits. Ingatlah berdusta atas nama Nabi kita
itu bukanlah perkara ringan. Selain menunjukkan buruknya adab dan jeleknya
akhlak seseorang, berdusta atas nama Rosululloh ~shollallohu ‘alaihi wa sallam~
balasannya bukanlah pahala melainkan NERAKA!
Dari Ali bin Abi Tholib ~rodhiyallohu ‘anhu~, Nabi
~shollallohu ‘alaihi wa sallam~ bersabda :
لاَ تَكْذِبُوا عَلَىَّ ، فَإِنَّهُ مَنْ كَذَبَ عَلَىَّ فَلْيَلِجِ
النَّارَ
“Janganlah kamu berdusta atas namaku. Karena siapa yang berdusta
atas namaku maka ia masuk Neraka.”
[HSR. Al Bukhori ~rohimahulloh~ no. 106 dan Muslim
~rohimahulloh~ no. 2]
-----
Ditulis di Cibaruis,
Rabu pagi 15 Shofar 1435 H / 18 Desember 2013 M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar