Rabu, 18 Desember 2013

“Demi Alloh! Kamu harus memberikan bukti atas perkataanmu itu!”




Oleh Ibnu Mukhtar

Segala puji hanyalah milik Alloh semata, sholawat dan salam untuk Rosululloh, istri-istri dan keluarganya, para sahabat dan umatnya yang selalu setia kepada Islam dan sunnahnya sampai akhir zaman.

Saudaraku seislam yang saya muliakan, semoga Alloh memberikan kefahaman dan manfaat dari hadits Nabi kita berikut :


عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ قَالَ كُنْتُ فِى مَجْلِسٍ مِنْ مَجَالِسِ الأَنْصَارِ إِذْ جَاءَ أَبُو مُوسَى كَأَنَّهُ مَذْعُورٌ فَقَالَ اسْتَأْذَنْتُ عَلَى عُمَرَ ثَلاَثًا ، فَلَمْ يُؤْذَنْ لِى فَرَجَعْتُ فَقَالَ مَا مَنَعَكَ قُلْتُ اسْتَأْذَنْتُ ثَلاَثًا ، فَلَمْ يُؤْذَنْ لِى فَرَجَعْتُ ، وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -  إِذَا اسْتَأْذَنَ أَحَدُكُمْ ثَلاَثًا فَلَمْ يُؤْذَنْ لَهُ، فَلْيَرْجِعْ  . فَقَالَ وَاللَّهِ لَتُقِيمَنَّ عَلَيْهِ بِبَيِّنَةٍ. أَمِنْكُمْ أَحَدٌ سَمِعَهُ مِنَ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - فَقَالَ أُبَىُّ بْنُ كَعْبٍ وَاللَّهِ لاَ يَقُومُ مَعَكَ إِلاَّ أَصْغَرُ الْقَوْمِ ، فَكُنْتُ أَصْغَرَ الْقَوْمِ ، فَقُمْتُ مَعَهُ فَأَخْبَرْتُ عُمَرَ أَنَّ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ ذَلِكَ

Dari Abu Sa’id al Khudri ~rodhiyallohu ‘anhu~; “Aku pernah berada di salah satu majelis kaum Anshor. Tiba-tiba Abu Musa datang dan kelihatannya ia sedang ketakutan.

Ia berkata : “Aku meminta izin masuk kepada Umar sebanyak tiga kali, namun tidak ada jawaban, maka aku pun kembali. Kemudian Umar bertanya : ‘Apa yang menyebabkan kamu kembali?’ Aku menjawab : ‘Aku telah meminta  izin tiga kali namun tidak diberi izin, sedangkan aku pernah mendengar Rosululloh ~shollallohu ‘alaihi wa sallam~ bersabda : “Jika salah seorang dari kalian sudah meminta izin tiga kali namun tidak diberi izin, maka kembalilah.” Umar berkata :

وَاللَّهِ لَتُقِيمَنَّ عَلَيْهِ بِبَيِّنَةٍ

“Demi Alloh! Kamu harus memberikan bukti atas perkataanmu itu!”.

Maka adakah salah seorang dari kalian yang pernah mendengar sabda Nabi ~shollallohu ‘alaihi wa sallam~ tersebut?

Ubay bin Ka’ab berkata kepada Abu Musa : “Demi Alloh! Tidak ada yang bangkit untuk bersaksi bersamamu melainkan orang yang paling muda.” Ubay berkata : “Ketika itu, aku adalah orang yang paling muda. Maka aku pun bangkit dan pergi bersama Abu Musa untuk menyampaikan kepada ‘Umar bahwa Nabi ~shollallohu ‘alaihi wa sallam~ pernah mengatakannya demikian.”

[HSR. Al Bukhori ~rohimahulloh~ dalam shohihnya no. 6245]

Saudaraku seislam yang saya cintai, perhatikanlah sikap para sahabat Rosululloh ~shollallohu ‘alaihi wa sallam~ sebagaimana tersebut dalam hadits di atas, lalu bandingkan dengan kebanyakan kaum muslimin di zaman kita ini pada khususnya.

Betapa banyak orang begitu mudahnya menyandarkan suatu perkataan, perbuataan atau lainnya kepada  Rosululloh ~shollalohu ‘alaihi wa sallam~, padahal apa yang ia sandarkan itu bukanlah kabar yang benar atau hadits yang memenuhi syarat-syarat sahnya sebuah periwayatan sebagaimana dikenal dalam ilmu hadits. Ketika diingatkan dan diluruskan kesalahannya secara ilmiyyah, bukannya  ia bersyukur dan memperbaiki diri, kebanyakan mereka –kecuali yang dirahmati Alloh- malah menyombongkan diri dan semakin keras permusuhannya dengan orang yang mengingatkannya itu. Wallohul musta’aan. (kepada Alloh lah kita meminta pertolongan)

Demikian dapat disampaikan.

Semoga catatan ringan ini menjadi pengingat dan penyemangat bagi penulis dan pembacanya untuk tidak sembarangan dalam menyandarkan sesuatu kepada Rosululloh ~shollallohu ‘alaihi wa sallam~ kecuali kabar yang benar atau hadits yang memenuhi syarat-syarat sahnya sebuah periwayatan sebagaimana dikenal dalam ilmu hadits. Ingatlah berdusta atas nama Nabi kita itu bukanlah perkara ringan. Selain menunjukkan buruknya adab dan jeleknya akhlak seseorang, berdusta atas nama Rosululloh ~shollallohu ‘alaihi wa sallam~ balasannya bukanlah pahala melainkan NERAKA!

Dari Ali bin Abi Tholib ~rodhiyallohu ‘anhu~, Nabi ~shollallohu ‘alaihi wa sallam~ bersabda :

لاَ تَكْذِبُوا عَلَىَّ ، فَإِنَّهُ مَنْ كَذَبَ عَلَىَّ فَلْيَلِجِ النَّارَ

“Janganlah kamu berdusta atas namaku. Karena siapa yang berdusta atas namaku maka ia masuk Neraka.”

[HSR. Al Bukhori ~rohimahulloh~ no. 106 dan Muslim ~rohimahulloh~ no. 2]

-----

Ditulis di Cibaruis, Rabu pagi 15 Shofar 1435 H / 18 Desember 2013 M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar