Oleh
Ibnu Mukhtar
Segala
puji hanyalah milik Alloh. Sholawat dan salam untuk Rosululloh, istri-istri dan
keluarganya, para sahabatnya dan seluruh umatnya yang selalu setia dengan Islam
dan sunnahnya sampai akhir zaman. Amma ba’du
Saudaraku
seislam yang saya muliakan, sungguh Alloh dan Rosul-Nya tidaklah pernah malu
menjelaskan kebenaran dan perkara yang bermanfaat bagi manusia pada umumnya dan
bagi kaum muslimin pada khususnya. Sampai-sampai dalam urusan untuk berhubungan
intim (jima’/bersetubuh) antara suami-istri saja telah ada tuntunan dan doanya.
Adapun
mengenai doa sebelum berjima’, Rosululloh ~shollallohu ‘alaihi wa sallam~
menjelaskan dalam haditsnya sebagai berikut :
عَنِ ابْنِ
عَبَّاسٍ - رضى الله عنهما - قَالَ قَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - لَوْ أَنَّ أَحَدَهُمْ إِذَا أَرَادَ أَنْ
يَأْتِىَ أَهْلَهُ قَالَ بِاسْمِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ،
وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا، فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا
وَلَدٌ فِى ذَلِكَ، لَمْ يَضُرَّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا
Dari
ibnu Abbas ~rodhiyallohu ‘anhuma~, ia berkata : Nabi ~shollallohu ‘alaihi wa
sallam~ bersabda : ‘Seandainya salah seorang di antara mereka ketika mendatangi
istrinya (untuk berjima’/ bersetubuh) mengucapkan :
بِاسْمِ اللَّهِ،
اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
Bismillaahi,
alloohumma jannibnaasy-syaithoona wa jannibisy-syaithoona maa rozaqtanaa.
‘Dengan
nama Alloh, ya Alloh jauhkanlah syaithon dari kami dan jauhkanlah syaithon dari
apa yang Engkau rizkikan kepada kami.’
Lalu
dari persetubuhan itu ditakdirkan mendapatkan anak maka ia tidak akan diganggu syaithon
selamanya.’”
[HSR.
Al Bukhori ~rohimahulloh~ dalam shohiehnya no. 6388 dan Muslim ~rohimahulloh~
dalam shohiehnya no. 3606]
Saudaraku
seislam yang saya cintai, jika kita perhatikan hadits Nabi yang mulia tersebut,
maka kita akan mendapatkan berbagai pelajaran dan perkara yang bermanfaat untuk kehidupan kita. Di antaranya adalah :
Pertama, menunjukkan
kesempurnaan ajaran Islam. Apa pun yang dibutuhkan seorang muslim untuk
kebaikan dunia dan akhiratnya semuanya itu telah dijelaskan. Sampai-sampai
urusan berjima’ saja ada tuntunan dan doanya. Maka segala puji bagi Alloh yang
telah menunjuki kita kepada Islam dan menjadikan kita termasuk kaum muslimin.
Kedua, menunjukkan bahwa syaithon adalah musuh yang nyata
bagi manusia pada umumnya dan musuh kaum muslimin pada khususnya. Untuk itu
sudah semestinya jika kita selalu memohon perlindungan kepada Alloh dari
gangguan syaithon dan tipu dayanya.
Ketiga, menunjukkan bahwa mendapatkan pasangan yang halal
dan bisa berjima’ dengannya dengan cara yang dibenarkan syari’at termasuk rizki dan nikmat dari Alloh Ta’aala.
Keempat, hadits ini
menunjukkan bahwa Islam mengajarkan umatnya untuk selalu melakukan sesuatu
berdasarkan ilmu dan bimbingan Rosul-Nya. Sampai-sampai dalam urusan berjima’
saja, seorang muslim diingatkan untuk berdoa sebelumnya sebelum ia merasakan
kenikmatan bersama istrinya.
Kelima, hadits yang
mulia ini menujukkan manfaat lain dari doa sebelum jima’ yaitu menjadi sebab
perlindungan bagi keturunan yang lahir dari persetubuhan yang diawali dengan
doa tersebut.
Subhanalloh..Sungguh
indah dan sempurnanya agama Islam. Maka nikmat Alloh yang mana lagi yang kita
dustakan?
Wa
shollallohu wa sallama ‘alaa Nabiyyinaa Muhammad
-------
Cibaruis
menjelang maghrib, 20 Shofar 1435 H / 23 Desember 2013 M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar