Oleh Ibnu Mukhtar
Segala
puji hanyalah milik Alloh. Sholawat dan salam untuk Rosululloh, istri-istri dan
keluarganya, para sahabatnya dan seluruh umatnya yang berpegang teguh dengan
Islam dan Sunnah sampai akhir zaman. Amma ba’du!
Saudaraku
seislam yang saya cintai, sungguh tidak diragukan lagi bahwa menuntut ilmu
syar’ie dan mengamalkannya memiliki keutamaan yang besar. Akan tetapi, jika
semua itu diawali oleh niyat yang salah maka keutamaan yang dijanjikan itu
malah menuai ancaman dan kerugian bagi dirinya.
Saudaraku
seislam yang saya muliakan, inilah di antara peringatan Rosululloh ~shollallohu
‘alaihi wa sallam~ untuk mereka yang salah niyat dalam menuntut ilmu syar’ie.
Semoga Alloh melindungi penulis dan pembacanya dari seluruh perkara yang
mengundang murka dan siksa Alloh Ta’aala.
Peringatan
Pertama,
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مَنْ تَعَلَّمَ
عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ
لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.
يَعْنِى رِيحَهَا
Dari
Abu Huroiroh ~rodhiyallohu ‘anhu~, ia berkata : Rosululloh ~shollallohu ‘alaihi
wa sallam~ bersabda : “Barangsiapa yang mempelajari suatu ilmu yang seharusnya
ia tujukan mencari wajah Alloh ‘Azza wa Jalla, ia tidak mempelajarinya
melainkan untuk mencari dengannya perhiasan dunia maka ia tidak akan mencium
bau Surga di hari kiamat.”
[HR.
Abu Dawud ~rohimahulloh~ dalam sunannya no. 3666, Ibnu Majah ~rohimahulloh~
dalam sunannya no. 260, Ahmad ~rohimahulloh~ dalam musnadnya no. 8438,
dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani ~rohimahulloh~ dalam Shohih at-Targhiib wat
Tarhiib no. 105]
Peringatan
kedua,
عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى
الله عليه وسلم- قَالَ مَنْ طَلَبَ الْعِلْمَ
لِيُمَارِىَ بِهِ السُّفَهَاءَ أَوْ لِيُبَاهِىَ بِهِ الْعُلَمَاءَ أَوْ لِيَصْرِفَ
وُجُوهَ النَّاسِ إِلَيْهِ فَهُوَ فِى النَّارِ
Dari
Abdulloh bin Umar ~rodhiyallohu ‘anhuma~ dari Nabi ~shollallohu ‘alaihi wa
sallam~, beliau bersabda : “Barangsiapa yang menuntut ilmu untuk mendebat
orang-orang bodoh, atau berbangga-bangga di hadapan para ulama, atau
memalingkan manusia kepadanya maka dia di Neraka.”
[HR.
Ibnu Majah ~rohimahulloh~ dalam sunannya no. 262, dan dinilai Shohih lighoirih
oleh Syaikh Al-Albani ~rohimahulloh~ dalam Shohih at-Targhiib wat Tarhiib no.
109]
Maka
untuk orang-orang yang niyatnya salah dalam menuntut ilmu inilah Alloh Ta’aala
mengatakan :
كَذَبْتَ وَلَكِنَّكَ تَعَلَّمْتَ الْعِلْمَ
لِيُقَالَ عَالِمٌ. وَقَرَأْتَ الْقُرْآنَ لِيُقَالَ هُوَ قَارِئٌ. فَقَدْ قِيلَ ثُمَّ
أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِىَ فِى النَّارِ
“Engkau
dusta, engkau belajar ilmu supaya dibilang seorang ‘alim (seorang yang berilmu)
dan engkau membaca Al-Qur’an agar disebut sebagai seorang Qori dan itu engkau
telah dikatakan demikian. Kemudian diperintahkan agar orang itu diseret dengan
wajahnya hingga ia dicampakkan ke dalam
Neraka.”
[HSR.
Muslim ~rohimahulloh~ dalam shohihnya no. 5032, dari Abu Huroiroh ~rodhiyallohu
‘anhu~]
Demikian
dapat disampaikan.
Hanya
sebuah nasihat untukku dan untuk yang mau mengambil manfaatnya…
Ya
Alloh..faqihkan aku tentang agama-Mu, teguhkan aku di atas sunnah Nabi-Mu, dan
jadikanlah aku termasuk penduduk surga-Mu, aamiin.
Wa
shollallohu wa sallama ‘alaa Nabiyyinaa Muhammad
---------
Kamis,
1 Robi’ul Awwal 1435 H / 2 januari 2014 M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar